Pembahasan permutasi dan kombinasi secara umum serta contoh penggunaannya dalam peluang suatu kejadian.
A. Kaidah Pencacahan
Kaidah
pencacahan adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan menentukan banyaknya cara
suatu percobaan dapat terjadi. Menentukan banyakya cara suatu percobaan dapat
terjadi dilakukan dengan: aturan penjumlahan, aturan perkalian.
1.
Aturan
Penjumlahan
Jika ada sebanyak a
benda pada himpunan pertama dan ada sebanyak b benda pada himpuan kedua, dan
kedua himpuan itu tidak beririsan, maka jumlah total anggota di kedua himpuan
adalah a + b.
Contoh : 1
Jika seseorang akan membeli sebuah sepeda
motor di sebuah dealer. Di dealer itu tersedia 5 jeis Honda, 3 jenis Yamaha,
dan 2 jenis Suzuki. Dengan demikian orang tersebut mempunyai pilihan sebanyak 5
+ 3 + 2 = 10 jenis sepeda motor.
Contoh : 2
Ibu Alya seorang guru SMK. Ia mengajar
kelas XII Akuntansi yang jumlahnya 40 siswa, kelas XII penjualan yang jumlahnya
42 siswa, kelas XII bisnis, yang kumlahnya 45 siswa, maka jumlah siswa yang
diajar Ibu Alya adalah 40 + 42 + 45 = 127 siswa.
2.
Aturan
Perkalian
Pada
aturan perkalian ini dapat diperinci menjadi dua, namun keduanya saling
melengkapi dan memperjelas. Kedua kaidah itu adalah menyebutkab kejadian satu
persatu dan aturan pemngisian tempat yang tersedia.
a. Menyebutkan kejadian satu persatu
Contoh : 1
Sebuah
dadu dan sebuah uang logam dilempar secara bersamaan. Berapa hasil yang
berlainan dapat terjadi ?
Penyelesaian
:
Gambar 2.1 diagram pohon
Dengan diagram pohon diperoleh:
Hasil yang mungkin : G1, G2, G3, G5, G6,
A1, A2, A3, A4, A5, A6
Catatan : G1 artinya uang menunjukkan
gambar dan dadu menunjukkan angka 1. Dengan demikian banyaknya cara hasil yang
berkaitan dapat terjadi adalah 12 cara.
b. Aturan pengisian tempat yang
tersedia
Menentukan banyaknya
cara suatu percobaan selalu dapat diselesaikan dengan meyebutkan kejadian satu
persatu. Akan tetapi, akan mengalami kesulitan kejadiannya cukup banyak. Hal
ini akan lebih cepat jika diselesaikan dengan menggunakan aturan pengisian
tempat yang tersedia atau dengan mengalikan.
Contoh
1:
Alya mempunyai 5 baju dan 3 celana.
Berapa cara Alya dapat memakai baju dan celana?
Peyelesaian
:
Misalkan kelima baju itu B1,
B2, B3, B4, B5 dan ketiga celana
itu C1, C2, C3. Hasil yang mungkin terjadi
adalah….
|
B1 B2 B3 B4 B5
|
C1
C2
C3
|
C1B1 C1B2 C1B3 C1B4 C1B5
C2B1 C2B2 C2B3 C2B4 C2B5
C3B1 C3B2 C3B3 C3B4 C3B5
|
Jadi banyaknya cara Alya dapat memakai
baju da celana = 15 cara
Langkah diatas dapat diselesaikan
dengan:
Baju Celana
Jadi, ada 5 ´
3 cara = 15 cara
Bila tempat
pertama dapat diisi n1 cara, tempat kedua dengan n2
cara,…, tempat k dapat diisi nk cara, maka banyakya cara mengisi k
tempat yang tersedia adalah: n1 ´ n2 ´…´ nk
cara.
B. Permutasi dan Kombinasi
1.
Permutasi
Permutasi adalah susunan objek-objek
dengan memperlihatkan urutan tertentu.
a.
Permutasi n objek berbeda yang setiap kali diambil seluruhnya (nPn)
Contoh:
Diketahui 3 abjad pertama yaitu A, B dan
C. Berapa banyak susunan yang mungkin dari 3 huruf yang berbeda itu ?
Jawab:
3P3 =
3! = 3.2.1 = 6 cara
Contoh:
Diketahui 4 siswa : Ary, Ani, Ali dan
Asih akan ditempatkan pada 4 buah kursi. Ada berapa cara untuk menempatkan
siswa itu pada kursi yang berbeda ?
Jawab:
I II III IV
Kursi I dapat diisi oleh salah satu
siswa dalam 4 cara.
Kursi II dapat diisi oleh salah satu
siswa dalam 3 cara.
Kursi III dapat diisi oleh salah satu
siswa dalam 2 cara.
Kursi IV dapat diisi oleh salah satu
siswa dalam 1 cara.
Sehingga dengan prinsip dasar
probabilitas, keempat kursi dapat ditempati oleh keempat siswa dengan : 4 x 3 x 2 x 1 = 24 cara.
Atau:
nPn = 4P4
= 4! = 4.3.2.1 = 24 cara.
b.
Permutasi n objek berbeda yang setiap kali diambil sebagian (nPr)
Banyak permutasi n objek yang diambil r
objek (0 < r < n) dinotasikan nPr atau P(n, r) atau
(dibaca
Permutasi r dari n) adalah :
nPr
= n(n – 1)(n – 2) … (n – r +
1) atau
nPr
=
|
Contoh:
Berapa banyak permutasi yang terdiri
atas 2 huruf yang berbeda dari 4 huruf : A, I, U, E.
Jawab:
4P2 =
= 4.3 = 12 cara
Ke-12 permutasi itu adalah :
c.
Permutasi n objek yang tidak semua berbeda
Banyaknya
cara menyusun unsur dalam suatu baris, jika ada p unsur yang sama dari satu
jenis, q unsur dari jenis lain, dan seterusnya adalah :
Contoh:
Berapa carakah 5 huruf dari kata CUACA
dapat disusun dalam suatu baris !
Jawab:
Unsur-unsur yang sama : huruf C ada 2,
huruf A ada 2.
P =
= 30
Jadi susunan yang mungkin ada 30 buah.
d.
Permutasi Siklis
Banyaknya cara menyusun n objek
berlainan dalam suatu lingkaran, dengan memandang susunan yang searah putaran
jarum jam dan berlawanan arah putaran jarum jam adalah :
Contoh:
Terdapat berapa carakah empat anak A, B,
C, D yang duduk melingkar dapat disusun dalam lingkaran ?
Jawab:
Ambil seorang anak untuk diletakkan pada
posisi yang tetap, kemudian menyusun tiga anak yang lain dalam tempat yang
berbeda, maka cara ini dapat dilakukan dalam 3! = 3.2.1 = 6 cara.
2. Kombinasi
Kombinasi
adalah susunan dari unsur-unsur yang berbeda tanpa memperhatikan urutan
unsur-unsur itu. Kombinasi dari n objek yang diambil r objek dinotasikan nCr
atau C(n, r) atau
atau
adalah :
Melalui
contoh berikut ini, dapat dibedakan antara permutasi dan kombinasi.
Pengambilan 3 huruf dari 4 huruf yang
ada (A, B, C, D).
Kombinasi (4C3) : ABC, ABD, ACD, BCD
Permutasi (4P3) : ABC, ACB, BAC, BCA, CAB, CBA
ABD, ADB,
BAD, BDA, DAB, DBA
ACD,
ADC, CAD, CDA, DAC, DCA
BCD,
BDC, CBD, CDB, DBC, DCB
Jadi, 4C3 . 3! = 4P3
atau 4C3 =
Sehingga kita peroleh: nCr
=
=
Contoh:
Ada berapa cara dapat dilakukan jika 5
pemain bola basket diambil dari tim yang terdiri 12 pemain untuk berpartisipasi
dalam pertandingan persahabatan ?
Jawab:
12C5 =
= 792
Jadi, banyaknya cara memilih 5 pemain
dari 12 pemain ada 792 cara.
Contoh:
Ada berapa cara 2 bola merah, 3 bola
biru, dan 4 bola putih dapat dipilih dari suatu kotak yang berisi 4 bola merah,
6 bola biru, dan 5 bola putih ?
Jawab:
2 bola merah dapat dipilih dari 4 bola
dalam 4C2 cara.
3 bola biru dapat dipilih dari 6 bola
dalam 6C3 cara.
4 bola putih dapat dipilih dari 5 bola
dalam 5C4 cara.
Dengan prinsip perkalian, banyaknya cara
memilih bola yang diminta :
4C2 x 6C3
x 5C4 =
=
=
6 x 20 x 5
=
600 cara.
C.
Percobaan dan Peluang Suatu Kejadian
Setiap
proses yang menghasilkan suatu kejadian disebut percobaan. Misalnya kita melemparkan sebuah dadu sebanyak satu
kali, maka hasil yang keluar adalah angka 1, 2, 3, 4, 5 atau 6. Semua hasil
yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang
sampel, biasanya dinyatakan dengan S, dan setiap hasil dalam ruang sampel
disebut titik sampel. Banyaknya
anggota dalam S dinyatakan dengan n(S).
Misalnya,
dari percobaan pelemparan sebuah dadu, maka S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dan n(S) =
6. Jika dalam pelemparan dadu tersebut muncul angka {2}, maka bilangan itu
disebut kejadian. Jadi, kejadian
adalah himpunan bagian dari ruang sampel.
Jika
ruang sampel S mempunyai anggota yang berhingga banyaknya dan setiap titik
sampel mempunyai kesempatan untuk muncul yang sama, dan A suatu kejadian
munculnya percobaan tersebut, maka peluang kejadian A dinyatakan dengan :
P(A)
= Peluang muncul A
n(A)
= banyaknya kejadian A
n(S)
= banyaknya kemungkinan kejadian S
Contoh:
Sebuah mata uang logam dilempar satu
kali. Berapa peluang munculnya “Angka”?
Jawab:
Ruang sampel S = {A, G} maka n(S) = 2.
Kejadian A = {A}, maka n(A) = 1
Jadi, P(A) =
=
Contoh:
Sebuah dadu mata enam dilempar satu
kali. Berapa peluang munculnya mata dadu ganjil ?
Jawab:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} ®
n(S) = 6
A = {1, 3, 5} ®
n(A) = 3
Jadi, P(A) =
=
=
Contoh:
Dalam setumpuk kartu bridge (remi)
diambil satu kartu secara random (acak). Tentukan peluang yang terambil adalah
kartu As !
Jawab:
Banyaknya kartu bridge adalah 52,
berarti n(S) = 52
n(As) = 4
Jadi, P(As) =
=
=
PEMBAHASAN
Permutasi
r dari n elemen
Ada enam buah bola yang berbeda warnanya
dan 3 buah kotak. Masing-masing kotak hanya boleh diisi 1 buah bola. Berapa
jumlah urutan berbeda yang mungkin dibuat dari penempatan bola kedalam kotak-kotak
tersebut?
Penyelesaian:
Kotak 1 dapat diisi oleh salah satu dari 6 bola (ada 6 pilihan);
Kotak 2 dapat diisi oleh salah satu dari 5 bola (ada 5 pilihan);
Kotak 3 dapat diisi oleh salah satu dari 4 bola (ada 4 pilihan).
Jumlah urutan berbeda dari
penempatan bola = (6) (5) (4) = 120
Perampatan:
Ada n buah bola yang berbeda warnanya dan r buah kotak
(r ≤ n), maka
Kotak ke-1 dapat diisi oleh salah satu dari n bola → (ada n
pilihan);
Kotak ke-2 dapat diisi oleh salah satu dari(n–1) bola → (ada
n–1 pilihan);
Kotak ke-3 dapat diisi oleh salah satu dari (n–2) bola → (ada
n–2) pilihan;
…
Kotak ke-r dapat diisi oleh salah satu dari (n–(r–1))
bola → (ada n–r+1 pilihan)
Jumlah urutan berbeda dari
penempatan bola adalah :n(n–1)(n–2)…(n–r+1))
Dengan demikian,
permutasi
r dari n elemen P(n,r) adalah jumlah kemungkinan urutan r buah elemen yang
dipilih dari n buah elemen, dengan r ≤ n, yang dalam hal ini, pada setiap
kemungkinan urutan tidak ada elemen yang sama.
Kombinasi
r dari n elemen
Bentuk khusus dari permutasi adalah
kombinasi. Jika pada permutasi urutan kemunculan diperhitungkan, maka pada
kombinasi, urutan kemunculan diabaikan.
Contoh: Misalkan ada 2 buah bola yang warnanya sama 3 buah kotak. Setiap
kotak hanya boleh berisi paling banyak 1 bola.
Jumlah cara memasukkan bola kedalam kotak adalah =
Bila
sekarang jumlah bola 3 dan jumlah kotak 10, maka jumlah cara memasukkan bola ke
dalam kotak adalah =
karena
ada 3! cara memasukkan bola yang warnanya sama.
Secara
umum, jumlah cara memasukkan r buah bola yang berwarna sama ke dalam n buah
kotak adalah:
Kombinasi r elemen dari n elemen, atau C(n,r),
adalah jumlah pemilihan yang tidak terurut r elemen yang diambil dari n
buah elemen.
Contoh penggunaan konsep
Permutasi dan Kombinasi:
Kursi-kursi di sebuah bioskop disusun dalam baris-baris, satu
baris berisi 10 buah kursi. Berapa banyak cara mendudukkan 6 orang penonton
pada satu baris kursi:
(a) jika bioskop dalam keadaan terang
(b) jika bioskop dalam keadaan gelap
Jawab:
(a) Pada keadaan terang, kita menggunakan konsep permutasi. Hal ini
karena pada keadaan terang kita dapat melihat posisi dari orang yang duduk di
kursi atau dengan kata lain kita dapat memperhatikan urutan dari 6 orang yang
duduk di kursi, yaitu:
(b) Pada keadaan gelap, kita tidak dapat melihat orang-orang yang
duduk dikursi sehingga kita tidak dapat memperhatikan urutannya atau dengan
kata lain kita menggunakan konsep kombinasi untuk menentukan banyaknya cara
mendudukkan 6 orang pada jumlah kursi yang tersedia.
Permutasi dan Kombinasi Bentuk Umum
Misalkan: ada n buah bola yang tidak
seluruhnya berbeda warna (jadi, ada beberapa bola yang warnanya sama -
indistinguishable).
n1 bola diantaranya berwarna
1,
n2 bola diantaranya berwarna
2,
…
nk bola diantaranya berwarna
k, dan n1 + n2 + … + nk = n.
Berapa jumlah cara pengaturan n buah
bola ke dalam kotak-kotak tersebut (tiap kotak maks. 1 buah bola)?
Cara 1:
Jika n buah bola itu kita anggap berbeda
semuanya, maka jumlah cara pengaturan n buah bola ke dalam n buah kotak adalah:
P(n, n) = n!.
Dari pengaturan n buah bola itu:
ada n1! cara memasukkan bola
berwarna 1
ada n2! cara memasukkan bola
berwarna 2
…
ada nk! cara memasukkan bola
berwarna k
Permutasi n buah bola yang mana n1
diantaranya berwarna 1, n2 bola berwarna 2, …, nk bola
berwarna k adalah:
Cara 2:
Jumlah cara pengaturan seluruh bola
kedalam kotak yaitu:
Mula-mula kita menempatkan bola-bola berwarna 1 ke dalam n buah kotak.
Ada C(n,n1) cara untuk menempatkan n1
buah bola berwarna 1. Stelah bola berwarna 1 dimasukkan, sekarang terdpt n – n1
kotak yg blm diisi.
Kita masukkan bola-bola yang berwarna 2.
Ada C(n – n1, n2) cara untuk
menempatkan n2 buah bola berwarna
2. Stelah bola berwarna 2 dimasukkan, sekarang terdpt n – n1
– n2 kotak yg blm diisi.
Kita masukkan bola-bola yang berwarna 3. Ada
C(n – n1 – n2, n3) cara untuk menempatkan n3
buah bola berwarna 3.
Demikian seterusnya, sehingga akhirnya terdapat C ( n–n1–n2
- ... – nk-1, nk) cara untuk menempatkan nk buah bola
berwarna k.
Atau dapat dituliskan sebagai berikut:
Dapat disimpulkan bahwa banyaknya cara
untuk menentukan penyusunan n objek dengan terdapat n1 objek pertama
yang sama, n2 objek kedua yang sama, n3 objek ketiga yang
sama, …, nk banyaknya objek ke-k yang sama, kita dapat menggunakan
rumus permutasi ataupun kombinasi sebegai berikut.
Penggunaan konsep Permutasi
dan Kombinasi dalam menentukan peluang suatu kejadian.
Contoh permutasi:
Diketahui tiga abjad pertama, yaitu a, b, dan c. Hitung peluang
bahwa dua abjad tertentu selalu terletak berdampingan, jika kita membentuk
permutasi abjad itu!
Penyelesaian:
Misalnya B adalah peristiwa bahwa dua abjad tertentu selalu
terletak berdampingan, jika kita membentuk permutasi dari tiga abjad itu.
Karena dua abjad tertentu selalu terletak berdampingan, banyaknya abjad yang
akan diatur ada 2 buah. Jadi, permutasi yang mungkin adalah P(2,2) = 2!.
Banyaknya permutasi yang dibentuk dari dua abjad yang berdampingan = 2!.
Dengan demikian,
n(B) = banyak susunan dua
abjad tertentu yang selalu terletak bedampingan.
= 2! x 2! = 4
n(S) = bany ak susunan
keseluruhan berdasarkan permutasi yang bisa dibentuk.
= 3! = 6
Jadi, P(B) =
Contoh kombinasi:
Andi mempunyai sebuah kotak
yang berisi 10 buah kelereng yang terdiri dari 4 kelereng putih dan 6 kelereng
biru. Kemudian ia mengambil 5 buah kelereng sekaligus. Berapa peluang bahwa
dari lima kelereng yang terambil itu, tiga buah diantaranya berwarna putih?
Penyelesaian:
Misalnya A = peristiwa bahwa
lima buah kelereng yang terambil itu, tiga diantaranya adalah kelereng putih.
Banyaknya kelereng putih yang
terambil: C(4,3) =
.
Banyaknya susunan kelereng
biru yang terambil: C(6,2) =
Jadi, n(A) = 4 x 15 = 60
n(S) = banyak
susunan lima kelereng yang terambil secara keseluruhan
= C(10,5)
Jadi, P(A) =
Kesimpulan
1.
Permutasi r dari n elemen P(n,r) adalah
jumlah kemungkinan urutan r buah elemen yang dipilih dari n buah elemen, dengan
r ≤ n, yang dalam hal ini, pada setiap kemungkinan urutan tidak ada elemen yang
sama.
2.
Kombinasi adalah bentuk khusus dari permutasi. Jika pada
permutasi urutan kemunculan diperhitungkan, maka pada kombinasi, urutan
kemunculan diabaikan.
3.
Kombinasi r elemen
dari n elemen, atau C(n,
r), adalah jumlah pemilihan yang
tidak terurut r elemen yang diambil dari n buah elemen.
4. Kita
dapat menggunakan rumus permutasi ataupun kombinasi untuk menentukan banyaknya
cara penyusunan n objek dengan terdapat n1 objek pertama yang sama,
n2 objek kedua yang sama, n3 objek ketiga yang sama, …, nk
banyaknya objek ke-k yang sama.
Untuk mengunduh file secara utuh dalam bentuk micr.word silahkan klik disini